Harimau Sumatera Muncul di Ladang Warga Karo, Polisi dan BKSDA Imbau Masyarakat Tetap Tenang

KARODAILY.id, Kabanjahe – Warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Karo kembali digegerkan dengan temuan jejak hingga penampakan harimau Sumatera. Setelah sebelumnya warga Kecamatan Kutabuluh melaporkan kemunculan satwa liar ini, kini giliran masyarakat Desa Kuta Rayat, Kecamatan Naman Teran dan Desa Kuta Pengkih, Kecamatan Mardingding, yang menemukan jejak harimau di areal perladangan.
Informasi yang diakses KARODAILY.id menyebut temuan jejak harimau tampak di jalan tembus Karo – Langkat, sekitar Simpang Cekdam Desa Kuta Rayat, Kecamata Naman Teran, Sabtu (06/09/2025). Bahkan kata salah seorang warga atas nama Pelin Depari informasinya ada masyarakat yang melihat harimau itu sedang tertidur di pinggir jalan tembus.
Jejak dan tapak harimau tambah Pelin juga kelihatan di sekitar Cekdam Desa Kuta Rayat. Pelin menambahkan sekitar 3 minggu lalu, harimau juga terendus berada di sekitar wilayah Deleng Lancuk. Untuk itu, Pelin berharap agar pihak BKSDA dapat menindaklanjutinya demi keselamatan jiwa warga.
Temuan jejak harimau di Mardingding
Di Dusun Cerumbu, Desa Kuta Pengkih, Kecamatan Mardingding, warga dikejutkan dengan temuan jejak satwa liar yang diduga kuat merupakan tapak kaki harimau. Jejak itu pertama kali ditemukan oleh seorang petani, Hendra Tarigan (40), pada Sabtu (06/09/2025) sore di ladang Uruk Jambe.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pada Minggu (07/09/2025) siang, Kapolsek Mardingding AKP A. Nainggolan, S.H., bersama Camat Mardingding Ramly Oktar Tarigan, S.H., perwakilan BKSDA Sumut Samuel Siahaan, serta perangkat desa turun langsung ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
Kapolsek Mardingding menjelaskan, pihaknya bersama tim mengambil langkah awal dengan membunyikan petasan. “Tindakan ini dilakukan untuk memastikan jika harimau masih berada di sekitar lokasi, maka bisa segera menjauh dan kembali ke dalam hutan,” ujarnya.
Selain itu, pihak BKSDA juga memberikan arahan kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan membahayakan terhadap satwa dilindungi tersebut. “Cukup membuat suara seperti marcon atau petasan, karena harimau cenderung menghindari bunyi-bunyian dan api,” tambahnya.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, warga juga diimbau tidak beraktivitas di ladang pada malam hari. Polsek Mardingding menegaskan akan terus berkoordinasi dengan BKSDA Sumut untuk penanggulangan dan pengawasan.
Kemunculan harimau di Kuta Buluh

Sebelumnya, pada Rabu (27/08/2025) sore sekitar pukul 17.00 WIB, warga Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, juga dikejutkan dengan kemunculan seekor harimau di areal perladangan Lau Keruas.
Dua warga, Hermanto Sembiring (50) dan Bahtiar Sembiring (30), yang tengah bekerja di ladang, melihat langsung satwa tersebut berkeliaran. Keduanya segera menghentikan aktivitas dan melaporkan temuan itu kepada Kepala Desa Rih Tengah.
Kepala Desa kemudian berkoordinasi dengan Camat Kutabuluh, Polsek Kutabuluh, dan Koramil 05/Payung. Tim gabungan bersama BKSDA Sumut turun ke lokasi untuk melakukan penghalauan dengan marcon standar serta memasang kamera pemantau guna memonitor pergerakan harimau.
Kapolres Tanah Karo AKBP Eko Yulianto melalui Kapolsek Kuta Buluh AKP P Hutahean, menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan BKSDA untuk memastikan keselamatan warga sekaligus menjaga kelestarian satwa dilindungi tersebut.
Imbauan Aparat
Kapolres mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan berhati-hati dalam beraktivitas di ladang.
“Jangan pernah mencoba menangkap, menjerat, apalagi membunuh harimau tersebut karena merupakan satwa yang dilindungi oleh negara,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Jika ada warga yang kembali menemukan jejak atau melihat harimau, diminta segera melaporkannya kepada perangkat desa atau kepolisian.
Berkat sinergi antara Polri, TNI, pemerintah daerah, dan BKSDA, situasi di lokasi masih terkendali. Hingga saat ini tidak ada korban jiwa maupun ternak yang diserang. Warga diharapkan tetap waspada, namun tidak panik, demi keamanan bersama sekaligus kelestarian Harimau Sumatera.(karodaily/nanang).