Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
Deli SerdangSumatera Utara

Ijeck Pimpin Upacara HUT RI ke – 72 di Hutan Mangrove

KaroDaily,PERCUT SEI TUAN-Tokoh muda Sumatera Utara (Sumut), H Musa Rajekshah memilih menghadiri undangan Upacara Peringatan HUT Ke-72 RI bersama aktivis  lingkungan di Kawasan Konservasi Mangrove, Persil Mekar Bahari, Desa  Percut, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, Kamis (17/8/2017).

Sebagaimana dilansir matatelinga.com, Ijeck,,demikian alumni Pascasarjana USU ini akrab disapa, selanjutnya didaulat menjadi Inspektur Upacara (Irup). Dia pun tak segan-segan Musa  Rajekshah masuk ke lumpur sedalam hampir 1 meter di areal budidaya  mangrove itu, menyatu dengan seratusan aktivis dan warga sekitar yang  menjadi peserta upacara.

Dipimpin Ijeck, seratusan aktivis dan  warga sekitar tampak khidmat mengikuti upacara yang dikomandoi Serka  Heriandi, personel Koramil Percut tersebut. Mereka tak lagi peduli bahwa
lumpur bercampur air asin sudah merendam pakaian serta tubuh hampir  sedalam pinggang. Suara mereka juga terdengar keras saat menyanyikan  lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam amanahnya, Ijeck menegaskan rasa dingin lumpur di hutan mangrove itu masihlah sangat tidak sebanding dengan pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang  memerdekakan Indonesia. Dan, komitmen bersama untuk menjaga ekosistem  mangrove jauh lebih penting di masa mendatang.

“Upacara ini  merupakan salah satu langkah kita untuk mensosialisasikan kepada  masyarakat agar tetap menjaga hutan mangrove,” ungkapnya.

Ijeck  pun mengapresiasi langkah aktivis Rumah Mangrove Percut, Wibi Nugraha  yang telah memberdayakan hutan mangrove sejak tahun 2006.

“Apa  yang telah dilakukan pemerhati lingkungan seperti Bang Wibi harus  didukung bersama, baik masyarakat sekitar maupun pemerintah,” ujarnya.

Kebersamaan, lanjut Ketua Ikatan Alumni Yayasan Pendidikan Harapan (Yaspendhar) ini, lebih memungkinkan bisa membuat masyarakat sejahtera. Kebersamaan pula  yang menurutnya dapat menjadikan Sumut bermartabat di mata dunia.

“Tanpa kekompakan, kita gak mungkin bisa bersatu. Mudah-mudahan Sumut semakin  bermartabat dan masyarakatnya bisa tambah sejahtera,” tukasnya, sembari  menutup upacara dengan teriakan merdeka dan kepalan tangan ke atas.  pungkasnya.

Hadir dalam upacara tersebut, kalangam aktivis  lingkungan dari Kabupaten Langkat, Gerakan Mahasiswa Labuhan Batu Utara, dan aktivis-aktivis lainnya darj sejumlah kecamatan di Deliserdang.

Di kesempatan sama, Wibi Nugraha mengatakan kerusakan ekosistem mangrove  di Kecamatan Percut Seituan mencapai sekitar 70% dari luasan 3.000  hektare hutan mangrove di sepanjang garis pantai.

Ijeck menambahkan, sepengetahuannya kondisi serupa dialami ekosistem mangrove di Pantai Timur maupun Barat Sumut. Karenanya, ke depan seluruh pemangku kepentingan harus bersama-sama mencegah kerusakan lebih jauh, untuk kemudian bersama-sama pula memulihkan kondisinya.

“Sewaktu remaja, seingat saya saudara-saudara kita di sekitar pantai bisa dengan mudah mendapatkan 10 Kg kepiting dalam tempo hanya beberapa jam. Begitu juga para pencari kerang dan udang. Tapi sekarang, untuk mendapatkan sekilo saja susah. Sebab kepiting, udang dan kerang tak lagi punya rumah,” jelasnya kepada wartawan yang hadir di lokasi upacara.(karodaily/Mtc/rel)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.