STADION Pakansari Cibinong Kabupaten Bogor kembali menjadi tujuan jutaan pasang mata, Rabu (14/12/2016) malam ini. Pasalnya, stadion yang dibangun sejak 2014 lalu ini akan menjadi lokasi perhelatan laga final Piala AFF 2016 antara Indonesia kontra Thailand.
Penetapan stadion Pakansari sebagai markas Indonesia sempat menuai pro dan kontra. Mulai jatah tiket ‘hanya’ 27000 untuk masyarakat Indonesia yang dinilai masih terlalu kecil melihat tingginya antusiasme masyarakat Indonesia untuk mendukung Timnas Garuda saat ini.
RIBUAN pendukung Timnas Indonesia berbondong-bondong menuju Stadion Pakansari Cibinong. (KaroDaily/Abdullah Lathif Manjorang)
Timnas Vietnam, negara luar melalui turnamen Piala AFF 2016 yang pertama kali menjajal lapangan ini sempat mengajukan protes terhadap kondisi lapangan yang mereka gunakan untuk menjalani latihan. Pelatih Timnas Thailand, Kiatisuk Senamuang, juga mengeluhkan buruknya rumput Stadion Pakansari. Bukan hanya dari tim tamu, Pelatih Indonesia, Alfred Riedl juga memberikan tanggapan senada. Ia menilai rumput lapangan tidak ideal.
MATERIAL bangunan menumpuk di luar STadion Pakansari, Cibinong Bogor. (KaroDaily/Abdullah Lathif Manjorang)
Itu kondisi di dalam stadion. Ternyata, bagian luar lebih parah lagi. Seperti diketahui, saat ini stadion masih sedang tahap pembangunan. Di bagian luar masih dalam pembuatan taman dan sejumlah fasilitas untuk tempat parkir.
Hal ini membuat material bangunan masih berserakan dimana-mana. Potongan besi beton bangunan bergeletakan dan menumpuk di sejumlah ruas titik. Bahkan tak sedikit tertancap vertikal, yang jelas sangat berbahaya melihat tingginya pengunjung yang hadir. Ditambah lagi lubang-lubang galian yang masih menganga.
SEJUMLAH pendukung Timnas Indonesia harus berjalan diatas pondasi bangunan yang belum selesai lantaran kondisi tanah yang sangat lengket. (KaroDaily/Abdullah Lathif Manjorang)
Apalagi pertandingan berlangsung malam hari. Dengan penerangan yang minim, bukan tak mungkin besi dan material bangunan tersebut bisa menimbulkan korban. Lebih rentan lagi, melihat banyaknya penonton yang tak memiliki tiket sehingga harus bertahan di luar stadion.
Sedikitnya terdapat tiga layar lebar yang disediakan panitia sebagai pelipur lara penonton yang tidak kebagian tiket. Kondisi di luar tak kalah seru dengan kondisi di dalam stadion. Mereka membawa drum sembari membentangkan bendera Merah Putih diiringi sorakan yel-yel dukungan untuk timnas.
SAMBUNGAN kabel dan besi vertikal berada ditengah pendukung Timnas yang menonton di luar stadion. (KaroDaily/Abdullah Lathif Manjorang)
Tak sedikit diantara pendukung Timnas tersebut yang harus duduk ditumpukan tanah dan material bangunan. Sebagian diantaranya duduk di tepi galian parit yang belum selesai. Sangat membahayakan sebenarnya.
Panitia pelaksana sebaiknya mempersiapkan tempat yang lebih baik lagi. Apalagi, saat ini antusiasme masyarakat Indonesia tengah tinggi-tingginya paska bangkitnya sepakbola Indonesia usai dibanned FIFA dari seluruh even internasional.
Dikhawatirkan, semangat yang tinggi dari penggila bola bisa menimbulkan korban lantaran ketidaksiapan panitia menyediakan tempat yang aman bagi penonton yang tidak kebagian tiket.