KARODAILY.id, Kabanjahe – Plh. Direktur RSUD Kabupaten Karo dr. Immanuel Sinuhaji,Sp.PA memberikan klarifikasi resmi terkait beredarnya video di media sosial yang menampilkan ketegangan antara keluarga pasien dengan tenaga medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Karo pada Selasa (21/10/2025).
Melalui video yang disiarkan Dinas Kominfo Karo, Plh Direktur RSUD Karo, dr. Immanuel Sinuhaji, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut berawal dari miskomunikasi antara keluarga pasien dan petugas medis yang bertugas di IGD.
“Setelah kami telusuri dengan tim IGD, kejadian ini sebenarnya hanya merupakan miskomunikasi antara pihak keluarga dan tenaga medis kami,” ujar dr. Immanuel dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).
Menurut penjelasan pihak rumah sakit, pada pukul 03.00 WIB, pasien bernama Usaha Ginting (70), warga Jl. Nabung Surbakti, datang ke IGD dengan keluhan pusing dan oyong. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan kondisi pasien stabil dan tidak ditemukan tanda penyakit berat.
“Dokter menyarankan agar pasien diobservasi terlebih dahulu, namun istri pasien meminta agar dilakukan rawat inap. Sementara pasien sendiri menyatakan keinginan untuk pulang. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan permintaan pasien, dokter memperbolehkan pasien pulang dengan membawa obat-obatan yang telah diresepkan,” ungkapnya.
Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 06.00 WIB, pasien kembali ke IGD karena sempat mengalami kejang di rumah. Petugas medis segera melakukan pemeriksaan dan menyatakan kondisi pasien masih stabil. Namun, keluarga pasien tidak puas dengan penjelasan mengenai ketersediaan ruang perawatan dan dokter spesialis yang menangani.
“Dokter menjelaskan bahwa ruangan pasien laki-laki kelas III sedang penuh, sehingga pasien perlu diobservasi sementara sebelum dirawat inap,” terang Immanuel.
Selanjutnya, pada pukul 08.20 WIB, pasien diperiksa oleh dr. Halomoan Saragi, Sp.S (spesialis saraf) yang menyarankan agar pasien dirawat inap di ruang Mawar. Dalam proses komunikasi tersebut, sempat terjadi kesalahpahaman antara keluarga dan petugas medis hingga menimbulkan ketegangan.
“Salah satu anggota keluarga pasien memvideokan petugas medis dengan jarak sangat dekat, menyebabkan salah satu dokter merasa tidak nyaman dan secara spontan menghindari kamera. Dalam proses itu terjadi kontak fisik yang mengakibatkan luka ringan pada wajah petugas,” jelasnya.(karoda
Pihak rumah sakit memastikan situasi segera berhasil diredakan. Dokter yang bersangkutan telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Karo, sementara pasien kini telah dirawat dengan kondisi stabil di ruang Mawar RSUD Karo.
“Kami memahami emosi keluarga, namun tindakan medis yang dilakukan oleh dokter kami telah sesuai dengan standar pelayanan dan kondisi pasien. Dokter spesialis saraf juga telah menangani pasien dan menyatakan kondisinya baik,” tegas Immanuel.
Ia menambahkan, tidak ada tindakan kekerasan dari pihak tenaga medis. “Peristiwa yang terekam di video terjadi karena spontanitas saat tenaga medis menghindari perekaman yang terlalu dekat. Kami memastikan pelayanan kepada pasien tetap berjalan baik,” pungkasnya.(karodaily/rill).