Tuesday, 26 August 2025
kontak@karodaily.id
Citizen JournalismKaro Today

Sekolah Menanti Ambruk, Pelajar SDN Gung Pinto Terpaksa Belajar di Dalam Tenda

KaroDaily,GUNG PINTO – 80 pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gung Pinto, Kecamatan Naman Teran, harapkan segera kembali menempati gedung sekolah yang aman dan standart. Informasinya, gedung baru akan dibangun medio bulan April 2017.

Kerinduan itu tampak pada Rabu (08/03/2017), saat kedelapan puluh pelajar yang tercatat sebagai siswa/i kelas I hingga VI di SDN Gung Pinto, mengikuti proses kegiatan belajar mengajar ( KBM) dididalam 3 unit tenda milik BNPB yang disekat ruangnya guna memenuhi kebutuhan 6 kelas.

Terganggunya sudah pasti, gema suara terdengar lebih kencang ke kelas sebelah yang berada di dalam tenda yang sama. Hingga, usaha keras dari 12 orang guru SD Gung Pinto dikhawatirkan tidak dapat diterima maksimal oleh anak didik. Apalagi, para guru dalam beberapa waktu kedepan dihadapkan pada tantangan masuknya masa ujian tengah semester.

Sementara, sesuai keterangan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD karo, Natanail Peranginangin, SH, pihaknya mendapatkan informasi jika sekolah baru akan dibangun awal April 2017 ini. Situasi inilah yang membuat perkiraan kasar, para siswa baru akan menempati gedung baru diatas bulan Mei, atau pahitnya di masa awal tahun ajaran, sekira bulan Juli 2017.

“Pihak kita hanya menyiapkan masa darurat ini, sementara belum ada pembangunan para siswa menurut hemat kami akan tetap berada di tenda yang kita dirikan 3 unit”,ujar Nail.

Proses KBM di SDN Gung Pinto sendiri dievakuasi lanjutan dari lokasi gedung sekolah lama pasca terjadinya gempa bumi. Sebelumnya, sejak gempa antara 16 hingga 17 januari 2017 KBM dilangsungkan di dalam jambur. Namun, mengingat kepentingan jambur yang cukup kompleks, pelajar SD Gung Pinto, kemudian dipindahkan lagi belajarnya ke tenda BNPB mulai 4 Maret 2017.

Sekolah mereka yang lama saat ini masih dikelilingi oleh pembatas polisi ( police line). Pemasangan police line ditujukan guna membatasi pergerakan warga agar tidak berada di dalam gedung yang sudah dalam kondisi memprihatinkan menunggu rubuh saja.

“Sekolahnya kan mengalami keretakan yang membahayakan, hingga dipasang pembatas”,tutup Nail.(karodaily/my).

Penulis : MY/Citizen Jurnalism

Editor : Nanang

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.