KaroDaily,KABANJAHE-Peringati HUT RI ke- 72, Kodim 0205/TK tampilkan Sosiodrama Perjuangan Bukit Kadir. Harapannya, dengan sosiodrama ini generasi muda dapat mengetahui secara luas Karo sebagai salah satu basis perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI.
Pagelaran Sosiodrama Perjuangan Bukit Kadir sendiri berlangsung, Kamis (17/08/2017), tepat pada saat peringatan HUT RI ke – 72 tingkat Kabupaten Karo yang berlangsung di Stadion Samura, Kabanjahe. Disana, personil TNI yang terlibat sebagai pemain selama 25 menit menampilkan adegan adegan terkait perjuangan melawan kolonial yang di pimpin Letjen Djamin Ginting di daerah Lau Baleng yang di kenal dengan perjuangan di Bukit Kadir.
Hebatnya aksi para pejuang dalam pertempuran di daerah Lau Baleng itu terbukti, mereka (pejuang) akhirnya dapat merebut salah satu bukit yang selama beberapa waktu telah dikuasai oleh Belanda. Namun tak ada perjuangan tanpa pengorbanan, dalam usahanya merebut bukit yang awalnya tak bernama itu, seorang pejuang atas nama Letda Kadir gugur.
Untuk mengenang sengitnya pertempuran dan gugurnya Letda Kadir, semua akhirnya bersepakat memberikan nama atas bukit itu dengan gelar Bukit Kadir.
Sementara itu, melihat adegan heroic Perjuangan Bukit Kadir di Stadion Samura Kabanjahe, banyak peserta upacara yang menitikkan air mata.
“Kami tidak dapat berkata apa, selama ini hanya mendengar, kini kami bisa lihat pertempuran yang bukan main sengitnya”,ujar Florensia Br Sembiring.
Para pemain Sosidrama Perjuangan Bukit Kadir berfoto bersama Bupati Karo dan Forkominda Karo.(karodaily/ist).
Sosiodrama Perjuangan Bukit Kadir lahir atas bimbingan langsung Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu M.Si.Penulis naskah sendiri atas nama Samion Petrus Perangin-angin,S.Pd, guru Seni Budaya SMPN 2 Juhar yang juga pimpinan DDS Three Light kabanjahe.
Sedangkan para pemain melibatkan personel Kodim 0205/TK, Yonif 125/Smb, Persit KCK Cabang XLI Dim 0205/TK dan Pramuka Saka Wira Kartika.
Bupati Karo, Terkelin Berahmana, didampingi Dandim 0205/TK dan unsur Forkominda Karo, mengaku cukup puas dengan gelaran Sosiodrama Perjuangan Bukit Kadir.Menurutnya, sejarah perjuangan memang seharusnya diapresiakan dalam bentuk karya seni, hingga pesan pesan perjuangan sampai ke generasi muda.(karodaily/nanang).