
KARODAILY.id, Tongging – Asesor UNESCO untuk Revalidasi dan Pengembangan Geopark Kaldera Toba terkesan dengan warisan budaya yang hidup dan berkembang di sekitar pinggiran Danau Toba, tepatnya Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Hal ini disampaikan salah satu Asesor UNESCO asal Portugal Jose Bernardo Rodrigues Brilha. Menurutnya saat berkunjung ke Geosite Sipisopiso dan Tongging, nyanyian, tarian, makanan dan produk UMKM khas Karo adalah warisan budaya, yang harus terus dijaga dari generasi ke generasi lewat edukasi.
“Ini warisan yang luar biasa, kenapa kalian tetap mempertahankan ini di tengah gempuran budaya dari luar, karena ini spesial, ini berharga karena itu perlu kalian jaga,” kata Jose Brilha.
Asesor Unesco Geopark Kaldera Toba lainnya, Dr Jeon Yongmun, memiliki kesan lain dalam hal outcorp (endapan purba yang muncul ke permukaan bumi).

Yongmun melihat formasi kualu (satuan batuan dari serpih, batupasir dan konglomerat). Jeon Yongmun mengatakan batuan vulkanik yang ada di Danau Toba salah satu yang terbaik yang pernah dia temukan.
Bupati Karo Brigjen Pol (Purn) Dr. Dr. Antonius Ginting, Sp.OG, M.Kes,melalui Kepala Dinas Budporapar Karo Munarta Ginting, Kamis (24/07/2025), mengatakan kedatangan Tim Asesor UNESCO di Geosite Sipisopiso Tongging disambut penuh hangat oleh masyarakat.
Sebelumnya, saat memberikan jamuan makan malam Tim Asesor UNESCO dan para pihak terkait Revalidasi dan Pengembangan Kaldera Toba, Rabu (23/07/2025) di Taman Simalem Resort, Kecamatan Merek, Bupati Karo Brigjen Pol (Purn) Dr. Dr. Antonius Ginting, Sp.OG, M.Kes, mengatakan Pemerintah Kabupaten Karo berkomitmen penuh untuk mendukung Revalidasi dan Pengembangan Kaldera Toba.
“Kita harus menjaga keutuhan kawasan geopark, melindungi keanekaragaman hayatinya, dan melestarikan situs-situs geologinya,” ujar Bupati Karo.
Pada kesempatan itu, Bupati Karo Antonius Ginting juga menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dua validator UNESCO, yakni Prof. Jeon Yong Mun dari Korea Selatan dan Prof. Jose Bernardo Rodrigues Brilha dari Portugal ke sejumlah Geosite Kaldera Toba, khususnya ke Geosite Sipisopiso-piso Tongging.

Kedatangan Asesor UNESCO sambung Antonius memberi pesan kuat kepada seluruh masyarakat, pemerintah daerah, sektor swasta, dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama melestarikan Geopark Kaldera Toba.
“Mari kita jadikan Geopark ini sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan rekreasi berkelanjutan,”kata Antonius.
Jamuan makan malam yang berlangsung dalam suasana yang hangat itu turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Sumut Yuda Putra Setiawan, General Manager of Toba Caldera UGGp Azizul Kholis, Direktur Industri Pariwisata & Kelembagaan Pariwisata (DIPKK) BPODT Raja Malem Tarigan, Pj. Sekdakab Karo Eddi Surianta Surbakti, Kadis Budporapar Karo Munarta Ginting, dan sejumlah Kepala OPD Pemkab Karo.
Kepala Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp) Azizul Kholis mengatakan, revalidasi selama tiga hari di Danau Toba berjalan lancar. Total ada tujuh Geosite yang dikunjungi asesor seperti Sipisopiso-Tongging, Silalahi-Sabungan, Sibaganding, Taman Eden 100, Hutaginjang, Sipinsur dan Tele.
“Dari tinjauan asesor, kita lihat positif, mereka cukup terkesan melihat peninggalan yang ada di Kaldera Toba, baik terkait geologi, budaya dan pariwisata, kita optimis akan kembali mendapat kartu hijau UNESCO Global Geopark,” kata Azizul.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menurut Sekretaris Dewan Pengarah BP Dikky Anugerah, akan terus mendorong agar pengelolaan Geopark Kaldera Toba semakin baik. Pengelolaan geopark, menurutnya, dilakukan secara berkelanjutan agar bisa diwariskan dari generasi ke generasi.
“Pengelolaan Geopark itu berkelanjutan, terus menerus dan terus semakin baik, dan kita akan terus mendorong hal tersebut agar warisan ini semua bisa dinikmati anak cucu kita kelak,” kata Dikky.(karodaily/ nanang /berbagai sumber).