KaroDaily,BERASTAGI – Ekspansi terbaru toko ritel Indomaret di Berastagi mulai khawatirkan pedagang kecil. Bisa dibayangkan, pegawai Indomaret kini telah masuk bersaing menjajakan barang dagangannya di tengah tengah kawasan pemukiman penduduk. Hal ini tentu mengancam kelangsungan pemilik kedai “sampah”.
Fakta ini tampak dari salah satu toko ritel Indomaret yang berada di seputaran Simpang Ujung Aji Berastagi. Dengan menenteng keranjang di tangan, pegawai Indomaret disana datang langsung menawarkan berbagai produk yang juga dijual di kedai kedai kecil di sekitar pemukiman warga.
“Bagaimana dibilang tidak mengancam kalau gini, barang barang dagangannya sama dengan yang kami jual. Dia ada bonus bonus lagi, bisa matilah jualan kami ini. Harusnya dia (Indomaret) janganlah masuk gang”,ujar Br Ginting, salah satu pedagang.
Komentar miring juga keluar dari pemilik warung lainnya, Dedi. Menurutnya, untuk mengatasi mereka ini, pemilik usaha tradisional tentu tidak akan sanggup. Campur tangan pemerintah pun diharapkan guna menertibkan ekspansi usaha yang dilakukan Indomaret.
“Nggak mungkin ijin usahanya sampai masuk gang kecil.Ini merupakan persaingan usaha tidak sehat. Kami pemilik warung pasti bangkrut karena tidak mampu bersaing dengan pengusaha besar seperti mereka. Karena selama ini saja, dengan menjamurnya toko ritel di kota ini sudah sangat mempengaruhi penurunan pendapatan kami. Apalagi sampai jualan masuk gang, hancurlah kami. ” keluhnya.
Menyahuti ini, Ketua Komisi C DPRD Karo, Onasis Sitepu di gedung DPRD Karo, Selasa (14/03/2017), mengatakan berjanji akan segera membahas persoalan toko modern ini di DPRD Karo.
“Kita berharap ada regulasi yang ketat mengatur tentang keberadaan toko modern seperti Indomaret dan Alfamart di Tanah Karo ini. Regulasi yang ketat bertujuan untuk memproteksi masyarakat pedagang kecil. Jangan nanti daerah kita ini dikuasai oleh kapitalisme, “katanya.(karodaily/her/iwan).
Penulis : Iwan
Editor : Nanang
