KARODAILY.id, Medan – Gedung dan sarana produksi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) Merek senilai 30 Milyar Rupiah, Senin (03/04/2023) diserahterimakan dari Kementererian PUPR Ditjen Cipta Karya kepada Pemkab Karo.
Serah terima berlangsung di kantor BPPW Sumatera Utara, jalan Sisingamangaraja, Medan. Hal ini ditandai dengan penandatanganan berita acara serah antara Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti dengan Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang.
Sebagaimana dilansir dari akun media sosial resmi BPPW Sumut, dalam pelaksanaan serah terima ini, Kepala BPPW Sumatera Utara Syafriel Tansier bertindak mewakili Dirjen Cipta Karya.
Untuk diketahui, SPAM IKK Merek mulai dikerjakan pada September 2020 dan selesai pada Juli 2021. Lingkup pekerjaan meliputi pembangunan bangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) 20 liter/detik, reservoir kapasitas 350 m3, bangunan kantor, bangunan elektrikal, pekerjaan SDB, bak flowmeter, bangunan intake bendung, pemasangan pipa HDPE, GIP, BPT, sambungan rumah (SR), dan lainnya.
Sumber air baku SPAM IKK Merek berada di Sungai Aek Bolon, Desa Aek Popo, Kecamatan Merek. SPAM IKK ini nantinya akan melayani kebutuhan air minum di Desa Pancur Batu, Desa Nagalingga, Desa Merek, dan Desa Situnggaling.
Menilik data yang ada, terdapat sekitar 1.893 rumah tangga penduduk yang diperkirakan dapat menikmati air bersih. Hal ini mengacu kepada jumlah rumah tangga rakyat yang tinggal di keempat desa tersebut.
Desa Pancur Batu 376 KK, Nagalingga 240 KK, Merek 690 KK dan Situnggaling 587 KK.
Pada kegiatan itu tampak hadir Kepala Bappeda Litbang Kab.Karo Ir. Nasib Sianturi dan Kepala Dinas PUTR Karo Edward Pontianus Sinulingga,ST.
Konflik Lahan Masih Ada, Distribusi Air Belum Berlangsung
Hadirnya SPAM IKK Merek sejatinya ditujukan guna memastikan setiap rumah tangga pada desa tujuan dapat teraliri air. Sayangnya, hingga kini harapan tadi masih belum dapat terwujud sepenuhnya.
Menurut sumber informasi KARODAILY.id, masih adanya persoalan soal penguasaan fisik lahan adalah salah satu masalah utama. Dimana, hibah yang sebelumnya pernah berlangsung oleh warga Desa Pangambatan,Kecamatan Merek, kini dipersoalkan kembali.
Tidak terpenuhinya permintaan dari pemberi hibah diperkirakan menjadi sebab awal. Bahkan kini informasinya, sudah terlihat pemagaran lahan oleh sejumlah oknum masyarakat. (karodaily/nanang).
