KARODAILY.id, Kabanjahe – Harga jual beras di Kabupaten Karo belum juga mengalami penurunan. Sampai dengan saat ini, beras premium dan medium masih diatas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sebagaimana diatur dalam peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023, HET beras premium dan medium ditetapkan berbeda. Untuk zona 2 wilayah Sumatra selain Lampung dan Sumatra Selatan, NTT, Kalimantan, HET beras premium Rp 14.400 dan beras medium Rp11.500.
Meski sudah ditentukan, harga eceran beras di pasaran masih diatas HET. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Karo Hendrik Philemon Tarigan mengatakan per hari ini,Senin (10/10/2023), harga ecer beras premium di Karo rata rata Rp.14.850/kg dari sebelumnya Rp.13.600. Sedangkan untuk beras medium harga ecer beras berada di angka Rp13.500/kg dari sebelumnya Rp.12.000.
Rata – rata harga eceran beras yang kini tercatat di Kabupaten Karo terbilang tinggi jika dibandingkan dengan harga jual gabah kering giling (GKG) di tingkat petani.
Sebagaimana data diperoleh KARODAILY.id dari sentra produksi padi di Kecamatan Lau Baleng dan Mardingding, petani menjual gabah kering giling (GKG) milik mereka kepada pelaku hueller (penggilingan padi) atau kilang padi antara Rp 7.000 – Rp 7.100/kg.
Hal ini sebut pemerhati pangan di Lau Baleng perlu T Sembiring perlu disikapi secara bijak oleh Pemkab Karo. Ini penting agar kenaikan harga beras bisa paralel dengan keuntungan yang diterima petani.
“idealnya, naiknya harga beras punya implikasi yang baik terhadap petani. Jangan pedagang saja yang meraih keuntungan, petani nasib hidupnya begitu – gitu saja,”
Sebagaimana dilansir REPUBLIKA.CO.ID, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi yang kini menjadi Plt. Menteri Pertanian RI memastikan, harga eceran tertinggi (HET) beras yang ditetapkan pemerintah sudah sesuai perhitungan yang jelas. Bahkan, pemerintah menaikkan HET 20 persen untuk porsi petani sehingga petani bisa lebih sejahtera.
“HET itu sudah dihitung berapa biaya produksi dari petani sehingga petani punya margin yang wajar berapa, kemudian di hilir konsumen berapa, itu sudah dihitung. Itu yang jadi patokan kita bersama-sama ya dan di awal tahun Pak Presiden (Joko Widodo) sudah menaikkan 20 persen. Artinya, Pak Presiden sangat berkomitmen membantu petani-petani se-Indonesia,” kata Arief di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (4/10/2023).
Sebelumnya, Ombudsman meminta pemerintah untuk mencabut aturan harga eceran tertinggi (HET) beras. Permintaan tersebut karena kebijakan HET beras sejauh ini tak efektif meredam kenaikan harga bahkan dikhawatirkan bakal menyebabkan kelangkaan pasokan beras.
Anggota Ombudsman, Yeka Hendra Fatika mengatakan, berdasarkan tren harga yang dicatat oleh Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional, harga beras premium tetap berada di atas HET sejak November 2022 hingga saat ini. Begitu pula harga beras medium yang stabil tinggi melampaui HET sejak Januari 2022 lalu.
Sebagai informasi, peraturan HET beras diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023. (karodailynanang).
